Museum Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg ini merupakan saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesa, mulai dari masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan Jepang, hingga pernah menjadi markas TNI saat masih dalam masa masa mempertahankan kemerdekaan.

Benteng Duurstede di Maluku

Salah satu Benteng yang merupakan peninggalan Bangsa Belanda yang dikenal dengan nama Benteng Duurstede ini berada di Indonesia bagian Timur tepatnya di Saparua, Maluku. Dari atas benteng itu, pengunjung bisa melihat hampir seluruh Pulau Saparua hingga Pulau Nusa Laut yang berada di sebelah timur Saparua. Tak heran, jika benteng ini diburu turis asing.

Kota Bogor dengan sejuta keindahan

Orang- orang sering mendengar bahwa kota Bogor tersebut dikenal sebagai kota Hujan karena memang pada kenyataannya kota ini sering mengalami hujan atau memiliki curah hujan yang tinggi. Selain keunikannya sebagai kota yang sering sekali turun hujan, ternyata kota Bogor juga menyimpan banyak sejarah termasuk asal- usul terbentuknya kota Bogor tersebut.

Wednesday, May 18, 2016

Sejarah Singkat Kota Ambon

Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513,kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atau Cidado do Amboino dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.



Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri). Benteng ini merupakan tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan.

sumber : 
http://semangat-timur.blogspot.co.id/2012/07/sejarah-singkat-kota-ambon.html 
Share:

Wednesday, April 6, 2016

Sejarah Singkat Kota Bogor

Kali ini saya akan menulis artikel tentang Sejarah Kota Bogor. Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat yang membacanya.

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Barat dan letaknya berdekatan dengan kota Jakarta. Berbeda dengan kota- kota yang ada, kota Bogor ini letaknya berada di tengah- tengah daerah kabupaten Bogor sehingga menjadi pusat Wilayah Bogor.

                Istana Kota Bogor. Photo via http://jokowarino.id/sejarah-asal-usul-terbentuknya-kota-bogor/

Orang- orang sering mendengar bahwa kota Bogor tersebut dikenal sebagai kota Hujan karena memang pada kenyataannya kota ini sering mengalami hujan atau memiliki curah hujan yang tinggi. Karena keadaan tersebut sering kali kota Bogor dianggap sebagai penyebab terjadinya banjir yang ada di Ibu Kota atau Jakarta namun, sebenarnya kota Bogor tersebut merupakan wilayah yang letaknya didataran tinggi sehingga saat hujan terjadi air mengalir ke dataran yang lebih rendah namun karena telah berkurangnya daerah resapan air maka Jakarta sering mengalami Banjir.

Selain keunikannya sebagai kota yang sering sekali turun hujan, ternyata kota Bogor juga menyimpan banyak sejarah termasuk asal- usul terbentuknya kota Bogor tersebut.

Menurut para ahli sejarah, konon Bogor pada jaman dahulu merupakan tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanegara yaitu pada abad ke-5. Selain itu kerajaan- kerajaan lainya juga mulai dibangun pada wilayah ini karena dulunya kota Bogor merupakan kota yang sangat tenang dan juga di halangi oleh banyaknya bukit dan gunung sehingga dipercaya aman dari serangan musuh.

Salah satu kerajaan lain yang ikut berada di wilayah Bogor tersebut adalah Kerajaan Sunda dengan ibu kota pemerintahan Pakuan atau Padjajaran. Saat itu kerajaan Sunda tersebut dipimpin oleh Prabu Siliwangi atau yang disebut juga sebagai Sri Baduga Maharaja diresmikan penobatannya pada tanggal 3 juni dan tanggal tersebut hingga kini dijadikan sebagai hari lahir kota Bogor. Hal ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya prasasti- prasasti yang konon memiliki kekuatan ghaib sehingga dilestarikan sebagai wujud dan bukti sejarah.

Selain dikenal dengan sejarah kerajaannya, kota Bogor juga dikenal dengan sejarah colonial Belanda atau pada jaman penjajahan Belanda. Saat itu Bogor direncanakan untuk dibuat sebagai tempat perisitirahatan para Jendral Belanda yaitu Gubernur Jendral Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dengan membangun Istana Bogor serta dibangun pula Jalan Raya Deandless yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan kota Bogor. Selain itu saat Belanda menduduki wilayah Bogor, mereka mulai menyatukan daerah- daerah yang ada di Bogor dan juga menamai Puncak sebagai Biitenzorg yang berarti aman atau tentram.

Tak sampai disitu, setelah pasukan Belanda menyerah dan meninggalkan Bogor. Mulainya Inggris datang dan menguasai Bogor dibawah pimpinan Gubernur Jendral Raffles yang merenovasi halaman Istana Bogor menjadi Kebun Raya. Raffles juga merupakan orang yang pertama kali menemukan keberadaan Bunga Bangkai saat melakukan ekspedisi bersama dengan penduduk lokal Bogor.

Sebelumnya pada saat pemerintahan Jepang, wilayah Bogor mengalami keterpurukan namun, semua itu kembali setelah jepang ditaklukan oleh Belanda dan mulailah dilakukan pembangunan. Seiring dengan berkembangnya jaman dan kemerdekaan Indonesia berhasil direbut kembali, wilayah Bogor mulai ditata dan ditetapkan wilayah administratifnya hingga kini.

Sumber :  http://jokowarino.id/sejarah-asal-usul-terbentuknya-kota-bogor/







                               
Share:

Tuesday, April 5, 2016

Sejarah Singkat Benteng Duurstede Saparua

Artikel berikutnya yang akan saya post yaitu salah satu Benteng peninggalan Bangsa Belanda yang berada di Pulaui Saparua, Maluku yaitu Benteng Duurstede.

BENTENG Duurstede terletak di kota Saparua, kurang lebih 50 mil dari  Ambon. Benteng peninggalan Belanda ini dibangun pertama kali pada tahun 1676 oleh Arnold de Vlaming van Oudshoor dan dilanjutkan pembangunanya oleh Nicolaas Schaghen yang  menjabat Gubernur Ambonia pada tahun 1690.
Diberi nama Duurstede oleh Gubernur Nicolaas Schagen sesuai dengan nama negeri kelahirannya di negeri Belanda.


    Benteng Duurstede. Photo via http://reyevangelion.blogspot.co.id/2013/08/benteng-duurstede.html 


Benteng ini cukup unik, karena dibangun diatas batu karang setinggi 20 kaki. Untuk naik ke benteng harus melalui 24 anak tangga dengan satu pintu masuk pada bagian depan.

Di depan benteng tersebut terdapat sebuah “sumur maut” karena ada beberapa serdadu Belanda yang mengambil air dari sumur tersebut mati dicegat pasukan Pattimura. Benteng ini terletak dikawasan pinggir pantai berpasir putih dengan airnya yang jernih.

Dulunya, Benteng Duurstede berfungsi sebagai bangunan pertahanan serta pusat pemerintahan VOC selama menguasai wilayah Saparua.

 photo via http://wisatawanalam.blogspot.co.id/2014/07/obyek-wisata-sejarah-maluku-benteng.html

Dari atas benteng itu, pengunjung bisa melihat hampir seluruh Pulau Saparua hingga Pulau Nusa Laut yang berada di sebelah timur Saparua. Tak heran jika benteng itu "diburu" turis asing.

photo via http://wisatawanalam.blogspot.co.id/2014/07/obyek-wisata-sejarah-maluku-benteng.html

Pada 16 Mei 1817 benteng ini diserbu oleh rakyat Saparua dibawah pimpinan Kapitan Pattimura, seluruh penghuni benteng tewas kecuali putra Residen yang bernama Juan Van Den Berg.
Jatuhnya benteng Duurstede ditangan rakyat Maluku mengakibatkan kedudukan VOC di Ambon dan Batavia goncang. Oleh karena itu, VOC memusatkan perhatiannya untuk merebut kembali benteng.
Segala usaha telah dilakukan VOC diantarannya adalah mengirim bantuan tentara dan persenjataan perang, namun demikian setiap penyerangan tersebut selalu gagal. Situasi ini mendorong VOC bertindak lebih agresif, Gubernur van Middelkoop terpaksa meminta bantuan kepada Raja Ternate dan Tidore.
Pada bulan November 1817, VOC mengirimkan armada yang berjumlah 1.500 orang atas sumbangan dari Raja Ternate dan Tidore tentunya. Penyerbuan ini dipimpin oleh Komisari Jendral A. A Buyskers.

Strategi yang dilakukan oleh Buyskers adalah menguasai pulau-pulau di sekitar Saparua, dan selanjutnya menguasai daerah kekuasaan Pattimura. Strategi tersebut ternyata cukup berhasil, Pattimura beserta pasukannya terdesak ke hutan sagu dan pegunungan, hingga akhirnya Kapitan Pattimura beserta tiga orang panglima berhasil ditangkap. Mereka dijatuhi hukuman mati yang dilaksanakan di benteng Nieuw Victoria. 

(dari berbagai sumber/Zamrud D. Palijama/Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon)
(http://satumaluku.com/2015/11/24/sejarah-singkat-benteng-duurstede-saparua/)
(http://reyevangelion.blogspot.co.id/2013/08/benteng-duurstede.html) 
(http://wisatawanalam.blogspot.co.id/2014/07/obyek-wisata-sejarah-maluku-benteng.html)

 
Share:

7 Museum Sejarah yang perlu dikunjungi ketika sedang berlibur di Yogyakarta

Liburan semester tinggal beberapa bulan lagi. Jika kalian sedang merencanakan untuk berliburan di Kota Istimewa yaitu kota Yogyakarta saya sarankan kalian harus mengunjungi museum – museum  yang wajib di kunjungi bersama orang – orang yang sangat istimewa dalam kehidupan kalian. Yuk simak ke 7 Museum Sejarah yang ada di Yogyakarta.

    1.     Museum Benteng Vredeburg

                               Museum Benteng Vredeburg| Photo via andikaawan.blogspot.co.id

Museum sejarah pertama yang wajib kalian kunjungi bersama orang – orang yang istimewa yaitu Museum Benteng Vredeburg. Museum ini sangat mudah ditemukan karena berlokasi di pusat keramaian Yogyakarta, yaitu Jalan Malioboro.

Museum Benteng Vredeburg ini merupakan saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesa, mulai dari masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan Jepang, hingga pernah menjadi markas TNI saat masih dalam masa – masa mempertahankan kemerdekaan.

Museum Benteng Vredeburg dibangun pada abad ke-18. Museum ini mempunyai arsitektur bangunan bergaya zaman Belanda. Museum ini mempunya empat bastion di setiap sudut serta dikelilingi parit yang cukup dalam. Benteng Vredeburg ini juga terdiri atas beberapa bangunan di bagian dalamnya yang menyimpan berbagai macam koleksi benda – benda bersejarah lainnya.

Tak hanya sebagai tempat menyimpan benda – benda bersejarah, dalam kompleks Museum Vredeburg ini juga mempunya diorama – diorama menarik yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Indonesia dalam memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan. Ketika kalian mengunjungi salah satu sudut 
Museum Vredeburg ini kalian akan menemukan ruang mini studio di mana pengunjung bisa menyaksikan film – film dokumenter pendek mengenai sejarah Indonesia.

Ketika pengunjung telah menjelajah semua ruangan yang berada di Museum Vredeburg ini pasti pengunjung akan capek dan lapar sehabis muter – muter. Jangan khawatir, karena di Museum Vredeburg juga mempunyai restaurant. Dimana para pengunjung bisa menikmati makanan atau cemilan yang disediakan di restaurant tersebut.

2.     Museum Perjuangan Yogyakarta

                     Museum Perjuangan Yogyakarta| Photo via top-wisata.blogspot.com

Museum sejarah di Yoyakarta yang kedua yang wajib dikunjung yaitu Museum Perjuangan Yogyakarta yang terletak di Jalan Kol Sugiyono.

Pembangunan museum ini digagas pada tahun 1958, atas jasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang merelakan halaman Ndalem Brontokusuman menjadi lokasi didirikannya museum yang menyimpan peninggalan sejarah untuk generasi yang akan datang. Namun, karena terlalu banyak kendala yang datang, museum ini lama sekali baru selesai dibangun. Bahkan pernah ditutup karena kekurangan biaya opersional dari tahun 1971, dan baru dibuka lagi pada tahun 1980.

Arsitektur Museum Perjuangan ini sangat unik. Mengapa sampai dikatakan sangat unik ? karena Museum ini berbentuk bulat silinder bergaris tengah 30 meter. Bentuk arsitektur seperti ini ternyata diadaptasi dari bentuk arsitektur Romawi kuno yang dikombinasikan dengan model ronde tempel yang khas sekali ketimurannya. Jumlah anak tangga masuk ke museum ada 17, daun pintu masuknya berjumlah 8 buah, dan jendela pada sekeliling dinding luar museumdipisahkan dari pilar yang dihias ukiran lung-lungan yang menyerupai api berjumlah 45 buah.

         3.     Museum Sudirman
                             Museum Sudirman| Photo via gpswisataindonesia.blogspot.com 

Museum ketiga yang wajib dikunjungi  adalah Museum Jendral  Sudirman yang terletak di Jalan Bintaran ini seringkali disebut sebagai Museum Sasmitaloka. Dulunya bangunan ini merupakan rumah untuk tinggal Jendral Sudirman. Sasmitaloka bisa diartikan sebagai rumah untuk mengenang.

Memang dalam museum ini tersimpan berbagai benda – benda peninggalan Jendral Sudirman. Mulai dari masa kanak – kanaknya di Purwerejo, hingga sampai beliau wafat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki  Yogyakarta, semua disimpan dalam museum ini. Yang menarik dari museum oni adalah penataan benda – benda koleksinya. Semua diatur dalam 14 ruangan secara kronologis kehidupan Jendral Sudirman, sehingga kalau pengunjung menyusuri satu demi satu pengunjung serasa sedang membaca buku biografi Jendral  Sudirman.


         4.     Museum Monumen Yogya Kembali
                      Museum Monumen Yogya Kembali| Photo via dimaszon.blogspot.com
 
Museum Monumen Yogya Kembali adalah museum ke 4 yang harus dikunjungi ketika sedang berlibur di Yogya. Museum ini berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, tepatnya di perempatan Ring Road Utara.

Bentuk bangunan Monumen Yogya Kembali ini juga sangat unik, dikatakan sangat unik karena bangunan ini berbentuk kerucut. Begitu pengunjung masuk ke halaman monumen, pengunjung akan langsung berhadapan dengan prasasti besar yang bertuliskan 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III ( RIS ) pada tahun 1948 – 1949.

Bagian dalam Museum Monumen Yogya Kembali ini terdiri atas 3 lantai, terdapat ruang perpustakaan dan ruang serbaguna. Di lantai 1 terdapat 4 ruang museum di mana disimpan benda koleksi, dari mulai replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata , hingga bentuk evokatif dapur umum antar tahun 1945 – 1949 pada masa – masa perjuangan. Juga ada tandu dan kereta kuda yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jendral Sudirman.

     5.     Museum Dirgantara Mandala
                      Museum Dirgantara Mandala| Photo via weaponstechnology.blogspot.com


Museum sejarah di Yogyakarta selanjutnya adalah Museum Dirgantara Mandala yang mempunyai koleksi kedirgantaraan yang paling terlengkap di Indonesia.

Museum ini terletak di dalam kompleks TNI Angkatan Udara. Agak tersembunyi, tapi pengunjung bisa menjangkaunnya dengan mudah, yaitu terletak di sisi sebelah timur Jalan Ring Road Timur berseblahan dengan flyover Janti.

Berbagai model pesawat terbang, dari mulai pesawat tempur hingga pesawat sipil ada dimuseum ini, maka tentu saja area museum ini luas banget. Tapi nggak hanya pesawat saja yang bisa dinikmati oleh pengunjung tetapi banyak sekali koleksi lain seperti seragam – seragam penerbang sejak pertama kali negara Indonesia hingga sekarang berbagai jenis senjata api, senjata tajam, buku, foto hingga bom dan ranjau.
Pengunjung juga bisa masuk ke beberapa pesawat yang memang diperbolehkan untuk dinaiki.



6.     Museum Monumen Diponegoro

                                   Museum Diponegoro|Photo via jelajah-nesia.blogspot.com

Museum selanjutnya yang menjadi tempat untuk berwisata yaitu Museum Monumen Diponegorm sering disebut Sasana Wiratama. Museum ini berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto Tegalrejo Yogyakarta.

Seperti juga kolekso yang dipunyai oleh Museum Sudirman yang mengungkapkan jejak – jejak perjuangan Jendral Sudirman. Di museum ini pengunjung diajak untuk menelusuri perjalanan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Ada senjata, baju, dan bahkan sebidang tembok jebol yang konon merupakan jalan Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dar kepungan Belanda, yang menghiasi ruang Museum Diponegoro ini. Tak hanya itu, ada juga beberapa peralatan berkuda, karena dulu Pangeran Diponegor berjuang dengan menunggang kuda.

7.     Museum Sandi
Museum Sandi  ( Museum pesan rahasia satu – satunya di Dunia)| Photo via cerita- indonesian.blogspot.com


Museum terakhir yang perlu dikunjungi yaitu Museum Sandi. Mungkin belum banyak yang tahu mengenai museum yang satu ini. Padahal museum ini merupakan museum yang mempunyai koleksi benda – benda pengirim dan penerima pesan – pesan rahasia baik di Indonesia maupun di Dunia.

Museum Sandi ini didirikan atas kerja sama Lembaga Sandi Negara dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Di antara koleksinya ada telegraf, buku kode sandi dan berbagai mesin sandi, baik buatan Indonesia maupun luar negeri. Konon, dengan bantuan mesin – mesin seperti inilah dulu pejuang Indonesia berhasil merebuat kembali daerah yang dikuasai penjajah.

Itu dia 7 museum sejarah di Yogyakarta yang  wajib dikunjungi jika sedang berlibur di Yogya. Tenang saja biaya masuk ke museum museum di atas tidak sampai 10 ribu rupiah. Jadi jangan sampai lewatkan ke 7 museum ini ketika sedang berada di Yogyakarta sekalian bisa utuk menambah ilmu.


Sumber: http://pariwisataindo.com/2016/7-museum-sejarah-di-yogyakarta/







Share:
Agtatha Cristhy. Powered by Blogger.